Pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025, ratusan massa serang Polres Metro Jakarta Timur dan sejumlah Polsek di wilayah tersebut.

Insiden ini menyebabkan puluhan kendaraan hangus terbakar dan kerusakan signifikan penyerangan tersebut diduga merupakan puncak emosi. Massa yang dipicu oleh tewasnya seorang pengendara ojek online bernama Affan Kurniawan setelah ditabrak mobil taktis Brimob pada Jumat sebelumnya.
Massa mengecam tindakan represif polisi dan melancarkan serangan menggunakan bom molotov serta batu. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.
Kronologi Penyerangan dan Kerusakan Awal
Penyerangan dimulai pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari, ketika ratusan massa tiba-tiba menyerbu Markas Polres Metro Jakarta Timur. Massa melemparkan bom molotov dan batu berkali-kali ke area dalam Polres Jaktim. Dengan lemparan molotov mencapai hampir 100 kali.
Akibat serangan ini, puluhan kendaraan roda empat dan roda dua yang terparkir di halaman maupun depan kantor hangus terbakar. Tujuh mobil di sekitar Polres Jaktim terbakar, termasuk dua truk, satu ambulans, satu kijang pick-up, satu elf, dan dua double cabin. Meskipun demikian, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal memastikan api tidak merembet ke bangunan utama Polres Jaktim.
Sasaran Serangan Meluas ke Polsek
Selain Mapolres Metro Jaktim, lima Polsek di wilayah Jakarta Timur juga menjadi sasaran serangan massa. Polsek-polsek yang diserang meliputi Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung. Bahkan, enam Polsek lainnya juga mengalami nasib serupa, dengan kendaraan yang terparkir di Polsek Matraman, Makassar, Ciracas, Jatinegara, Cipayung, dan Duren Sawit ikut dibakar massa.
Di Mapolsek Duren Sawit, dua mobil dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Kerusuhan juga meluas hingga menyerang eks Mapolres Metro Jakarta Pusat, yang kini berfungsi sebagai markas Tim Gegana Korps Brimob Polri. Di mana massa membakar dua bus milik polisi dan menjarah sejumlah barang dari dalam gedung.
Baca Juga: Dampak Aksi Massa, BNI Jakarta Tutup 4 Cabang Untuk Sementara
Motif di Balik Serangan

Penyerangan ini diduga merupakan puncak emosi massa setelah tewasnya seorang pengendara ojek online bernama Affan Kurniawan. Affan dilaporkan tertabrak dan terlindas mobil taktis Brimob, dan momen ini menjadi viral di media sosial. Insiden tersebut memicu kemarahan massa dan menyebabkan kericuhan di sejumlah titik di Jakarta. Dengan massa mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh polisi.
Dampak dan Kondisi Pasca-Insiden
Pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, dampak kerusakan di sekitar Polres Metro Jaktim terlihat jelas. Sejumlah warga terlihat mendatangi lokasi untuk melihat kondisi mobil yang hangus. Bahkan ada yang nekat mempreteli sisa-sisa kendaraan.
Pemulung dan warga sekitar juga terlihat mencopot pintu kendaraan dan membawanya menggunakan sepeda motor atau gerobak. Meskipun massa aksi sudah tidak terlihat di lokasi, sisa-sisa kehancuran masih sangat jelas. Dengan bangkai kendaraan yang hangus dan kerusakan pada bagian gedung menjadi bukti bisu dari insiden anarkis tersebut.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif penyerangan dan identitas pelaku. Serta sedang mendata kerusakan akibat insiden tersebut. Sementara itu, pantauan lalu lintas di sekitar Polres Metro Jaktim ramai lancar. Namun pengendara disarankan berhati-hati karena masih terasa sisa gas air mata.
Langkah Penanganan dan Keamanan
Hingga Sabtu dini hari, aparat kepolisian dibantu personel Brimob dan TNI masih berupaya mengendalikan situasi. Meskipun massa terus berpindah lokasi. Polisi juga telah mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan di Polres Jaktim. Pihak kepolisian terus bersiaga penuh untuk memastikan keamanan dan mencegah terjadinya kerusuhan susulan di ibu kota.
Langkah-langkah pengamanan telah diperketat di berbagai titik rawan untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan susulan. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal menyatakan bahwa polisi masih siaga untuk membubarkan massa. Dan dalam laporan terbaru pagi hari, situasi sudah terkendali dan massa mulai membubarkan diri.
Kesimpulan
Penyerangan ratusan massa terhadap Polres Metro Jakarta Timur dan sejumlah Polsek pada 30 Agustus 2025. Yang mengakibatkan puluhan kendaraan terbakar, menyoroti meningkatnya ketegangan sosial dan kemarahan publik. Insiden ini, yang dipicu oleh kematian tragis seorang pengendara ojek online. Menunjukkan dampak serius dari konflik antara masyarakat dan aparat keamanan.
Upaya penegakan hukum dan pemulihan pasca-insiden sedang berjalan, namun kejadian ini menggarisbawahi perlunya dialog yang lebih baik. Dan solusi damai untuk mencegah eskalasi konflik di masa mendatang. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Ratusan Massa Serang Polres Metro hanya di INFO KEJADIAN JAKARTA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.suarasurabaya.net
- Gambar Kedua dari medan.tribunnews.com