Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa Jakarta memiliki 17 spesies ikonik yang menjadi representasi keanekaragaman.

Spesies-spesies tersebut tidak hanya menjadi bagian penting dari ekosistem, tapi juga mencerminkan karakter budaya dan sejarah kota metropolitan ini. Menjaga keberadaan spesies-spesies ikonik ini adalah bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan warisan untuk generasi mendatang.
Keanekaragaman 17 Spesies Ikonik Jakarta
Pramono Anung menyebutkan bahwa di antara 17 spesies ikonik Jakarta terdapat sejumlah binatang dan tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat luas. Elang bondol menjadi maskot sekaligus simbol kota Jakarta, selain itu ada salak Condet sebagai buah khas daerah yang cukup populer.
Satwa lain yang masuk daftar ikonik antara lain trenggiling, ular sisik, kucing ekor panjang, hingga berbagai jenis burung langka yang hidup di kota ini.
Jakarta Sebagai Habitat Bagi Ribuan Spesies
Meskipun Jakarta adalah kota besar dengan aktivitas urban yang padat, namun tetap menjadi habitat bagi lebih dari seribu spesies burung dan sejumlah tumbuhan endemik.
Keberagaman flora dan fauna ini menjadi bukti nyata bahwa ruang hijau dan ekologis masih dapat dipertahankan di tengah pembangunan kota.
Pelestarian spesies ikonik ini menjadi bukti komitmen dalam menjaga keseimbangan alam di ibu kota.
Peran Taman dan Sungai Menjadi Habitat Satwa
Taman-taman di Jakarta seperti Lapangan Banteng dan Taman Ismail Marzuki serta ruang-ruang hijau di pinggir sungai menjadi tempat perlindungan berbagai komunitas satwa, termasuk reptil dan burung malam.
Dengan dibukanya taman sepanjang malam, satwa ini semakin aktif dan terlihat oleh publik. Fenomena aktivitas satwa malam hari ini menunjukkan adaptasi satwa terhadap lingkungan urban.
Baca Juga: Konsorsium Turki Tertarik Investasi Besar Pembangunan Rumah Sakit di Jakarta
Program Pelestarian dan Edukasi Lingkungan

Daftar spesies ikonik Jakarta digunakan sebagai dasar untuk berbagai program konservasi dan edukasi lingkungan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesadaran warga.
Ia mengingatkan pentingnya pelestarian habitat satwa dan tumbuhan agar keberlangsungan ekosistem tetap terjaga dengan baik. Edukasi masyarakat menjadi bagian utama agar warga turut berperan aktif dalam pelestarian.
Komunitas Satwa Makin Aktif di Kota
Setelah diberlakukannya model taman kota yang terbuka 24 jam, keberadaan satwa dan aktivitasnya menjadi makin terlihat. Ada komunitas hewan yang mulai melakukan aktivitas pada malam hari.
Kalian juga bisa berjalan dan mencari makan pada jam-jam tengah malam hingga pagi hari. Ini menjadi indikasi positif bahwa habitat satwa di Jakarta mulai tumbuh semakin baik.
Pelestarian Spesies Ikonik Sebagai Warisan Budaya
Pramono menegaskan bahwa melestarikan spesies ikonik merupakan tanggung jawab tidak hanya dalam konservasi lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk melestarikan warisan budaya bangsa.
Spesies tersebut menjadi bagian penting identitas ekologis Jakarta yang harus dijaga agar tetap lestari bagi anak cucu. Pelestarian ini mengandung nilai ekologi, pendidikan, dan keindahan kota secara keseluruhan.
Kesimpulan
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyoroti keberadaan 17 spesies ikonik yang merepresentasikan keanekaragaman hayati dan karakter ibu kota Jakarta. Dari elang bondol, salak Condet hingga satwa langka lain, spesies ini menjadi simbol penting kelestarian alam kota besar. Program pelestarian dan edukasi lingkungan yang diterapkan berkontribusi pada keseimbangan ekosistem dan kesadaran masyarakat.
Kehidupan satwa yang mulai aktif bahkan pada malam hari menandakan habitat yang semakin ramah di kota urban. Melindungi spesies ini adalah bagian dari warisan budaya dan ekologis yang mesti dipertahankan demi generasi masa depan Jakarta yang hijau dan lestari.
Untuk informasi lengkap dan terkini mengenai berbagai kejadian penting di Jakarta, termasuk aksi buruh, aturan lalu lintas, dan event kota, kunjungi sumber berita terpercaya Info Kejadian Jakarta berikut ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari megapolitan.kompas.com
- Gambar Kedua dari trenasia.id