BRI saat ini berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kacab Bank di Jakarta dengan inisial MIP.

BRI menunggu informasi resmi dari kepolisian mengenai motif dan kronologi kejadian ini. Selain itu, BRI juga tengah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam investigasi dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) yang diperkirakan merugikan negara sekitar Rp 700 miliar.
Pihak bank berkomitmen mendukung penuh proses hukum dan menjaga operasional tetap berjalan normal. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.
Dugaan Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Laporan awal mengindikasikan bahwa Kepala Cabang BRI di Jakarta, dengan inisial MIP, diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Korban telah dikonfirmasi sebagai Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Mas, Jakarta.
BRI menyatakan bahwa mereka masih menunggu pembaruan dari kepolisian mengenai motif di balik insiden tragis ini. Pihak bank akan terus mendukung tindakan penegakan hukum dan memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) dan peraturan yang berlaku.
Komitmen BRI Terhadap Proses Hukum
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan dukungan penuh bank terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Bank memastikan bahwa insiden ini tidak akan memengaruhi operasional dan layanan kepada nasabah, sehingga nasabah dapat terus bertransaksi secara normal, nyaman, dan aman. Komitmen ini mencerminkan upaya BRI dalam menjaga kepercayaan publik di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Makin Ngeri! Mauricio Souza Pastikan Bruno Tubarao Gabung Persija Jakarta
Investigasi Kasus Korupsi EDC BRI

Selain kasus penculikan dan pembunuhan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga sedang menghadapi investigasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dalam pengadaan mesin electronic data capture (EDC). Dugaan korupsi ini diperkirakan mencapai 43 juta dollar AS. KPK telah melakukan penggeledahan di dua kantor BRI di Sudirman dan Gatot Subroto, Jakarta, pada 26 Juni 2025.
Temuan dan Bukti Dalam Kasus Korupsi
Selama operasi penggeledahan, penyidik KPK menyita berbagai dokumen, catatan bank, dan bukti elektronik. Bukti-bukti ini akan dianalisis untuk menelusuri aliran dana dan mengungkap peran berbagai pihak dalam dugaan skema korupsi pengadaan EDC antara tahun 2020 dan 2024.
Yang melibatkan total anggaran Rp2,1 triliun (sekitar US$130 juta). KPK juga telah menyita Rp 5,3 miliar yang disimpan di rekening bank swasta yang diduga terkait dengan kasus ini, dan total penyitaan mencapai Rp33,3 miliar.
Respons BRI Terhadap Investigasi Korupsi
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta klarifikasi dari BRI setelah penggeledahan oleh KPK. BRI menyatakan akan tetap terbuka untuk bekerja sama dalam penyelidikan ini. Manajemen baru BRI juga berfokus pada inisiatif transformasi yang dikenal sebagai BRIvolution 3.0 untuk memperkuat fundamental operasional dan bisnis bank. Mantan Wakil CEO BRI, Catur Budi Harto, telah dipanggil untuk diinterogasi sebagai saksi dalam penyelidikan ini.
Kesimpulan
BRI sedang menghadapi dua isu penting: penyelidikan dugaan penculikan dan pembunuhan salah satu Kepala Cabangnya di Jakarta, serta kasus korupsi pengadaan EDC yang sedang ditangani KPK. Dalam kedua kasus tersebut, BRI telah menyatakan komitmennya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang.
Bank juga berupaya keras untuk memastikan bahwa operasional dan layanan kepada nasabah tidak terpengaruh oleh proses hukum yang sedang berjalan, sembari menegaskan komitmennya terhadap tata kelola perusahaan yang baik dan sistem manajemen risiko yang ditingkatkan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta hanya di INFO KEJADIAN JAKARTA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kaltimpost.jawapos.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com