Sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong Jakarta Timur diduga keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis pada Selasa pagi.

Kejadian ini bermula saat siswa melaporkan bau pada mie, kemudian beberapa anak langsung muntah, membuat sekolah panik dan menghentikan konsumsi makanan tersebut.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Jakarta.
Menu MBG dan Indikasi Penyebab
Menu MBG yang dibagikan hari itu terdiri dari mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Dugaan sementara, sumber keracunan berasal dari mi goreng yang memiliki kondisi tidak normal.
Menurut penjelasan Wayan, mi goreng yang disajikan terlihat berbeda antara satu kotak dengan yang lain. Ada yang terlihat kering, ada yang basah, bahkan sebagian berwarna pucat dan berbau tidak sedap. “Indikasi awal penyebab keracunan dari bau dan tekstur mi tersebut. Sepertinya ada perbedaan cara masak atau penyimpanan sehingga kualitas makanan tidak seragam,” ungkapnya.
Gejala yang muncul pada siswa antara lain pusing, mual, hingga muntah. Dari laporan sekolah, sebanyak 29 siswa merasakan gejala serupa, meski tidak semua dalam kondisi berat. Lima orang siswa akhirnya harus dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Tanggapan Guru dan Pihak Sekolah
Salah satu guru SDN 01 Gedong, Trini, membenarkan adanya kasus dugaan keracunan tersebut. Ia menjelaskan bahwa total siswa yang terdampak mencapai 29 orang, meskipun hanya sebagian kecil yang perlu dirawat intensif.
“Iya, total ada 29 siswa yang mengeluh mual, muntah, dan pusing. Lima orang sudah dibawa ke RSUD Pasar Rebo, sisanya hanya mengalami gejala ringan sehingga bisa ditangani di sekolah,” kata Trini.
Trini juga menegaskan bahwa pihak sekolah belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan terhadap sampel makanan MBG. “Kami tidak bisa berspekulasi karena semua masih menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.
Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jakarta Timur serta pihak kepolisian untuk menangani kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut di kalangan orang tua siswa.
Baca Juga: Siaga Banjir Jakarta, 600 Pompa Air Siap Operasi di Titik Rawan
Proses Distribusi MBG ke SDN 01 Gedong

SDN 01 Gedong merupakan salah satu sekolah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Agustus 2025. Program ini disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional Yayasan Ameena Mulya Indonesia, yang beralamat di Jalan Raya Tengah RT 09/03 Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pada hari kejadian, pengiriman MBG sebanyak 200 kotak dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB. Setibanya di sekolah, makanan langsung dibagikan kepada siswa sesuai jadwal. Namun, selang satu jam kemudian, muncul laporan adanya kejanggalan pada menu yang diterima, terutama mi goreng.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai proses pengolahan, pengemasan, dan distribusi makanan MBG. Apakah ada kendala pada penyimpanan, apakah kualitas bahan baku bermasalah, ataukah ada kesalahan teknis saat proses memasak Semua itu masih menunggu investigasi dari pihak berwenang.
Evaluasi Program MBG dan Langkah Lanjutan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejatinya bertujuan mulia: memberikan asupan gizi seimbang untuk siswa sekolah dasar agar mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, kejadian di SDN 01 Gedong ini menjadi alarm penting bahwa pengawasan kualitas makanan harus lebih ketat.
Pihak kepolisian bersama Dinas Kesehatan Jakarta Timur sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium. Hasil uji ini akan menentukan penyebab pasti keracunan serta siapa yang harus bertanggung jawab.
Selain itu, pemerintah diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme distribusi MBG, mulai dari pemilihan vendor penyedia makanan, pengolahan di dapur, hingga pengantaran ke sekolah.
“Ini adalah program yang baik, tetapi kalau pengawasan tidak ketat bisa membahayakan anak-anak. Maka harus ada evaluasi supaya kejadian serupa tidak terulang,” kata salah satu orang tua siswa yang ikut menjemput anaknya di sekolah.
Kasus keracunan di SDN 01 Gedong juga menyoroti pentingnya edukasi kewaspadaan pangan di lingkungan sekolah. Guru, orang tua, dan siswa perlu dilibatkan dalam pengecekan sederhana, misalnya mencium aroma dan memperhatikan kondisi makanan sebelum dikonsumsi.
Simak berita update lainnya tentang Jakarta dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribunnews.com
- Gambar Kedua dari tribunnews.com