Posted in

Darurat Polusi! Menteri LH Beberkan Sumber Utama Pencemaran Udara Jakarta!

Menteri LH Beberkan bahwa darurat pencemaran udara di Jakarta terutama disebabkan oleh emisi dari kendaraan bermotor.

Darurat Polusi! Menteri LH Beberkan Sumber Utama Pencemaran Udara Jakarta!

Selain itu, emisi dari industri berbasis batubara, debu kegiatan konstruksi, serta pembakaran terbuka sampah dan lahan juga menjadi kontributor signifikan. Kondisi ini diperparah oleh faktor cuaca seperti kemarau panjang dan minim angin yang menyebabkan penumpukan polutan di udara, sehingga berdampak serius pada kesehatan masyarakat di Jabodetabek. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.

Angka Polusi Udara Jakarta yang Mengerikan

Pada Juni 2025, kualitas udara Jakarta kembali menurun drastis. Data dari pemantauan menunjukkan indeks kualitas udara mencapai 157 AQI, yang masuk dalam kategori “tidak sehat” untuk masyarakat umum. Penurunan kualitas udara ini membahayakan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan kronis.

Pakar lingkungan bahkan memperingatkan bahwa ketika angka AQI melampaui 150, pemerintah wajib segera mengeluarkan peringatan dan langkah mitigasi untuk menghindari masalah kesehatan massal.

Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta menurut Menteri LHK

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menjelaskan bahwa kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi udara di wilayah Jabodetabek, memberikan kontribusi sekitar 44 persen dari total pencemaran udara. Selain itu, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menyumbang sekitar 34 persen, dengan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, dan sektor lain.

Jumlah kendaraan bermotor di Jabodetabek sangat besar, mencapai 24,5 juta unit pada tahun 2022, dengan sepeda motor mendominasi sebanyak 19,2 juta unit. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan uji emisi kendaraan, yang saat ini baru berkisar 3-10 persen di wilayah Jakarta.

Baca Juga: Heboh! Prabowo Ajak Pramono Patungan Bangun Tanggul Laut Raksasa Jakarta!

Dampak Negatif Polusi Udara Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Dampak Negatif Polusi Udara Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Kualitas udara buruk ini menyebabkan masalah kesehatan serius bagi masyarakat Jakarta. Paparan jangka panjang terhadap udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti asma, stroke, kanker paru-paru, gangguan pernapasan, dan masalah kardiovaskular. Terlebih lagi, polusi udara ini memengaruhi produktivitas kerja dan kualitas hidup warga.

Fenomena musiman seperti kemarau panjang juga memperburuk kondisi udara. Kemarau yang berlangsung selama berbulan-bulan meningkatkan konsentrasi polutan di udara, membuat partikel berbahaya sulit terdispersi. Selain itu, lapisan inversi cuaca dapat menjebak polutan di dekat permukaan tanah sehingga memperparah keadaan.

Upaya Pemerintah Dalam Menangani Darurat Polusi

Pemerintah sudah mulai melakukan sejumlah langkah untuk menangani masalah ini. Salah satunya adalah regulasi ketat soal cerobong asap pabrik serta pengendalian emisi di sektor industri di Jabodetabek. Pemerintah DKI Jakarta juga melakukan razia dan penegakan uji emisi kendaraan bermotor untuk memaksa pemilik kendaraan menjaga kualitas kendaraannya.

Presiden Joko Widodo pun sudah memimpin beberapa rapat terbatas guna membahas penanganan polusi udara, memastikan kementerian terkait bekerja dengan tegas dalam mengurangi sumber-sumber pencemaran. Ia juga mengarahkan masyarakat agar sadar melakukan uji emisi kendaraan sebagai langkah cepat mengatasi pencemaran udara.

Namun, tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap uji emisi masih rendah. Sehingga butuh edukasi dan tindakan tegas dari pemerintah untuk menaikkan partisipasi ini. Pemerintah juga memperluas program uji emisi dari Jabodetabek ke daerah lain apabila penerapannya berhasil.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski sudah ada kebijakan dan upaya pengendalian, permasalahan polusi udara di Jakarta masih jauh dari tuntas. Kontribusi besar dari sektor transportasi dan PLTU menunjukkan kebutuhan mendesak untuk beralih ke teknologi bersih dan energi terbarukan. Selain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor harus diiringi dengan peningkatan layanan transportasi umum yang ramah lingkungan.

Kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting agar solusi dapat berjalan efektif. Masyarakat pun berperan dalam mengurangi aktivitas yang memperparah polusi, seperti penggunaan kendaraan pribadi berlebihan dan pembakaran sampah.

Teknologi modifikasi cuaca juga dibahas sebagai langkah tambahan, walau memiliki keterbatasan dan perlu kondisi yang tepat agar efektif dalam mengurangi dampak polusi.

Kesimpulan

Menteri LH beberkan pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai titik kritis dengan indeks kualitas udara yang menunjukkan kondisi tidak sehat bagi masyarakat luas. Sumber utama pencemaran berasal dari kendaraan bermotor dan pembangkit listrik tenaga uap.

Ditambah oleh faktor kondisi cuaca seperti kemarau panjang dan lapisan inversi yang memperburuk keadaan. Upaya pengendalian melibatkan regulasi ketat, uji emisi kendaraan, dan kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan secara signifikan.

Tantangan besar menghadang, tetapi dengan kolaborasi dan tindakan cepat, kualitas udara di Jakarta diharapkan dapat membaik dan melindungi kesehatan publik. Pemerintah dan masyarakat perlu bersatu dalam mengatasi krisis polusi udara ini demi masa depan yang lebih sehat dan bersih bagi Jakarta.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN JAKARTA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari news.detik.com