Pemprov DKI Jakarta menargetkan 5.000 produk bersertifikat halal pada 2025, memperkuat kualitas dan daya saing UMKM di pasar nasional.
Maupun internasional dengan strategi komprehensif mulai dari edukasi, pelatihan, pendampingan, hingga inovasi layanan online, Jakarta berupaya memudahkan pelaku usaha memperoleh sertifikasi halal.
Langkah ini tidak hanya menjamin kehalalan produk bagi konsumen, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi ibu kota. Temukan bagaimana Jakarta bergerak menjadi pusat produk halal. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Jakarta.
Capaian Strategis Pemprov DKI Dalam Sertifikasi Halal
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan sertifikasi 5.000 produk halal pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepatuhan pelaku usaha terhadap regulasi halal. Target ini menjadi fokus utama dalam program peningkatan kualitas produk di wilayah ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta menyampaikan komitmen penuh dalam memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal dengan mudah dan cepat. Target ini sejalan dengan misi Pemprov menjaga kualitas produk sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional dan internasional.
Dengan pencapaian target tersebut, DKI Jakarta ingin memperkuat posisi sebagai pusat bisnis dan perdagangan produk halal terbaik di Indonesia.
Rencana Pemprov DKI Untuk Meraih Sasaran
Untuk mewujudkan target 5.000 sertifikasi halal, Pemprov DKI mengimplementasikan berbagai strategi yang melibatkan kolaborasi dengan lembaga sertifikasi dan dinas terkait. Pendekatan sistematis diterapkan mulai dari sosialisasi luas, pelatihan, hingga pendampingan selama proses sertifikasi.
Selain itu, inovasi teknologi turut digunakan seperti pengintegrasian layanan sertifikasi halal dalam sistem perizinan online. Ini memungkinkan pelaku usaha mengajukan permohonan secara praktis dan efisien tanpa harus datang langsung ke kantor pemerintahan.
Pendekatan yang komprehensif diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pelaku usaha, terutama usaha mikro dan kecil yang belum memiliki sertifikasi halal.
Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Kesengajaan Kebakaran Rumah di Tanjung Priok
Dampak Positif Sertifikasi Halal Untuk Ekonomi
Sertifikasi halal yang diperoleh oleh pelaku usaha memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Produk yang bersertifikat halal mendapatkan nilai tambah sekaligus kepercayaan konsumen yang umumnya mayoritas muslim. Hal ini membuka peluang pasar.
Bagi konsumen, sertifikat halal memberikan jaminan keamanan dan kehalalan produk yang mereka konsumsi. Ini merupakan aspek penting dalam menjaga kesesuaian produk dengan prinsip-prinsip syariah. Kepercayaan konsumen menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan sektor makanan, minuman, dan produk lainnya di DKI Jakarta.
Pemprov berharap dengan semakin banyaknya produk yang tersertifikasi, produk-produk Jakarta dapat bersaing di tingkat nasional maupun pasar internasional, khususnya di negara dengan konsumen mayoritas muslim.
Upaya Pemprov DKI Menghadapi Hambatan
Meski target sudah jelas, Pemprov DKI menghadapi tantangan seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran sejumlah pelaku usaha terhadap pentingnya sertifikasi halal. Beberapa pengusaha juga merasa proses sertifikasi rumit dan memakan waktu sehingga menunda pengajuan sertifikat.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemprov DKI terus mengintensifkan kampanye edukasi dan memberikan pembinaan teknis bagi pelaku usaha. Program pendampingan individual hingga kelompok menjadi kunci agar proses sertifikasi dapat berjalan lancar dan efisien.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemprov DKI optimis target 5.000 produk bersertifikat halal pada 2025 dapat tercapai dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian ibu kota.
Simak berita update lainnya tentang Jakarta dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.antaranews.co
- Gambar Kedua dari wartakota.tribunnews.com