Tumpukan sampah terlihat parah di dekat kantor penting Tangerang Selatan, memicu keresahan warga serta sorotan terhadap pengelolaan kebersihan.

Tangerang Selatan, kota modern yang berkembang pesat, kini menghadapi masalah klasik berupa tumpukan sampah tak terangkut. Kondisi ini terjadi di berbagai titik strategis, termasuk dekat Kantor DPRD dan Puskesmas Serpong, menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengelolaan sampah serta dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Temukan berbagai informasi menarik dan bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, hanya di Info Kejadian Jakarta.
Serpong Berbau, Dekat Pusat Pemerintahan
Bau tak sedap menyengat hidung di Jalan Raya Serpong, tepatnya dekat Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan. Tumpukan sampah menggunung di trotoar, menciptakan pemandangan yang sangat tidak pantas di area yang seharusnya mencerminkan kebersihan dan kerapian sebuah kota. Warga dan pengguna jalan dibuat tidak nyaman oleh kondisi ini.
Tidak hanya di dekat gedung DPRD, masalah serupa juga ditemukan di depan Puskesmas Serpong I. Lokasi yang seharusnya steril dan bersih dari sampah demi menjaga kesehatan masyarakat, justru dipenuhi gundukan limbah. Ini menimbulkan kekhawatiran serius akan potensi penyebaran penyakit dan dampak negatif lainnya.
Mayoritas sampah yang menumpuk adalah jenis sampah rumah tangga, terbungkus dalam kantong plastik berbagai warna. Menurut pengakuan seorang pedagang bunga bernama Rizal, sampah-sampah ini sudah hampir seminggu tidak diangkut. Ia mengungkapkan bahwa biasanya sampah diangkut setiap hari, setiap pagi, namun kini sudah tidak.
Jeritan Warga Ciputat Dan Alasan di Baliknya
Kondisi serupa juga melanda kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, dengan tumpukan sampah terlihat di beberapa titik. Warga seperti Sarman mengungkapkan bahwa sampah sudah empat hari tidak diangkut, sebuah kondisi yang tidak biasa dibandingkan rutinitas pengangkutan sebelumnya.
Sarman menjelaskan bahwa biasanya ada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang rutin mengangkut sampah. Namun, dalam beberapa hari terakhir, tidak ada petugas yang datang dengan alasan tidak ada armada pengangkut. Ini menunjukkan adanya masalah sistemik dalam pengelolaan logistik sampah.
Eko, warga lainnya, menambahkan informasi bahwa penumpukan sampah ini diduga akibat penutupan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Ciputat dan masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Serpong. Permasalahan di tingkat TPA ini menjadi akar dari krisis penanganan sampah yang melanda kota ini.
Baca Juga: Pramono, Pastikan 65.000 Pohon Rawan Tumbang di Jakarta Sudah Dirapikan
Dampak Lingkungan Dan Kesehatan

Tumpukan sampah yang tidak terangkut dalam waktu lama jelas menimbulkan masalah lingkungan serius. Bau busuk yang menyengat adalah indikasi awal dari proses pembusukan yang melepaskan gas berbahaya. Selain itu, sampah dapat menjadi sarang bagi vektor penyakit seperti lalat, tikus, dan kecoa.
Keberadaan sampah di dekat fasilitas kesehatan seperti puskesmas sangat mengkhawatirkan. Risiko penularan penyakit dapat meningkat, terutama bagi pasien dan staf medis yang rentan. Kondisi ini bertentangan dengan prinsip dasar sanitasi dan kesehatan publik yang harus dijaga.
Selain itu, estetika kota juga terganggu parah. Pemandangan tumpukan sampah di pinggir jalan, apalagi dekat kantor pemerintahan, merusak citra kota yang bersih dan tertata. Ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sampah di Tangerang Selatan.
Tantangan Dan Solusi Penanganan Sampah
Masalah penumpukan sampah di Tangerang Selatan menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan limbah perkotaan. Keterbatasan armada pengangkut dan masalah pada fasilitas TPA menunjukkan perlunya investasi lebih lanjut dalam infrastruktur dan sumber daya.
Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara dinas terkait, termasuk DLH, untuk memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar tanpa kendala. Sistem pelaporan dan penanganan keluhan warga juga harus diperbaiki agar masalah dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Selain solusi jangka pendek, pemerintah kota perlu mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Ini bisa meliputi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah, pengembangan teknologi pengolahan sampah, dan eksplorasi model pengelolaan sampah terpadu yang lebih efektif.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Jakarta kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com