Posted in

Polres Jakut Gelar Simulasi Tanggap Darurat Unjuk Rasa di JIS

Polres Metro Jakarta Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan masyarakat melalui pelatihan penanganan unjuk rasa.

Polres-Jakut-Gelar-Simulasi-Tanggap-Darurat-Unjuk-Rasa-di-JIS

Kegiatan simulasi ini digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, pada Jumat. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Jakarta.

Simulasi Penanganan Unjuk Rasa yang Terukur

Pelatihan yang dikenal dengan sebutan Pelatihan Dalmas ini melibatkan personel dari berbagai fungsi kepolisian, mulai dari pengaturan massa, pengendalian lalu lintas, hingga tim dokumentasi. Fokus utama dari simulasi ini adalah bagaimana menangani unjuk rasa secara efektif, tanpa menimbulkan kekerasan yang tidak perlu.

Dalam praktiknya, personel dilatih untuk mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin terjadi di lapangan, termasuk provokasi dari pihak tertentu. “Kami menekankan agar setiap personel mampu menjaga kendali emosi dan bertindak secara persuasif,” ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP James H. Hutajulu.

Personel juga diberikan panduan jelas terkait penggunaan alat pengendali massa, seperti gas air mata, yang hanya boleh digunakan atas perintah Kapolda Metro Jaya.

Simulasi ini juga menekankan pentingnya dokumentasi setiap langkah penanganan unjuk rasa. Hal ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas tindakan aparat, sekaligus sebagai bahan evaluasi internal untuk meningkatkan kualitas pengamanan di masa depan.

Pola Pengamanan Humanis

Kapolres Erick menekankan adanya perubahan paradigma dalam penanganan unjuk rasa. “Pola pengamanan saat ini tidak hanya mengutamakan pengendalian massa, tetapi juga pelayanan kepada masyarakat yang sedang melakukan aksi,” ujarnya.

Pendekatan humanis menjadi kunci utama agar aksi demonstrasi tetap kondusif, daan hubungan antara masyarakat dengan aparat kepolisian tetap harmonis.

Selain itu, setiap personel diwajibkan untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memicu eskalasi konflik. Polisi harus mampu membedakan antara pengunjuk rasa yang damai dan pihak yang berpotensi anarkis.

Upaya persuasif dan negosiasi menjadi strategi utama, sementara penggunaan kekerasan fisik atau senjata api menjadi opsi terakhir dan hanya atas izin pimpinan.

Baca Juga: Akhir Perjalanan Pelaku Penembakan Warung Kopi Tanah Abang Akhirnya Di Tangkap

Penekanan Atensi Kapolda Metro Jaya

Penekanan-Atensi-Kapolda-Metro-Jaya

AKBP James menyampaikan bahwa Kapolda Metro Jaya telah memberikan 18 atensi penting terkait pengamanan unjuk rasa. Beberapa di antaranya meliputi pengamanan harus aman, tertib, dan tidak menimbulkan kerusuhan.

Personel tidak boleh terpancing provokasi, harus tetap satu komando, dan selalu mengedepankan keselamatan warga. Selain itu, seluruh prosedur operasional, termasuk koordinasi, pengendalian massa, dan dokumentasi, harus dijalankan dengan disiplin.

Hal ini tidak hanya menjaga keamanan masyarakat, tetapi juga menjaga marwah institusi kepolisian agar tetap dipercaya publik. Setiap tahapan kegiatan di lapangan menjadi penilaian penting bagi efektivitas strategi pengamanan yang diterapkan.

Komitmen Polres Jakut Dalam Menjaga Stabilitas

Simulasi ini juga menjadi bukti nyata komitmen Polres Metro Jakarta Utara dalam mendukung kebijakan pimpinan dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukumnya.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya bertugas untuk menegakkan hukum, tetapi juga memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.

“Kegiatan ini menegaskan bahwa seluruh personel harus satu komando, satu tujuan dalam menjaga keamanan masyarakat,” kata Kapolres Erick.

Dengan adanya pelatihan ini, personel diharapkan mampu merespons situasi darurat dengan cepat, tepat, dan aman, sehingga aksi unjuk rasa dapat berlangsung tertib tanpa menimbulkan korban atau kerugian material.

Menjadi Contoh Pelatihan Kepolisian Modern

Pelatihan tanggap darurat unjuk rasa yang digelar di JIS ini mencerminkan upaya Polres Metro Jakarta Utara untuk mengadopsi praktik kepolisian modern.

Dengan mengedepankan aspek humanis, persuasif, dan prosedural, kepolisian dapat menghadapi tantangan pengamanan yang semakin kompleks di tengah dinamika sosial yang tinggi.

Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana evaluasi dan penguatan disiplin internal. Dokumentasi yang sistematis memungkinkan pihak kepolisian melakukan analisis mendalam dan meningkatkan kualitas pengamanan di masa mendatang. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya merasa aman, tetapi juga terlayani dengan baik saat melakukan aspirasi melalui unjuk rasa.

Simak berita update lainnya tentang Jakarta dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Jakarta.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kabarsenator.com
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com