Posted in

Pemprov Jakarta Bahas Car Free Night, Prioritaskan Lokasi Minim Penolakan

Rencana penerapan car free night (CFN) di Jakarta tengah menjadi sorotan, seiring upaya Pemprov DKI mencari format dan lokasi yang ideal.

Pemprov Jakarta Bahas Car Free Night, Prioritaskan Lokasi Minim Penolakan

Gagasan untuk menghadirkan malam bebas kendaraan di ibu kota ini bertujuan menambah ruang publik yang sehat dan menyenangkan bagi masyarakat. Namun, muncul berbagai pertimbangan, mulai dari potensi konflik sosial hingga dampaknya terhadap ekonomi, terutama sektor perhotelan.

Oleh karena itu, Pemprov DKI tengah mengkaji alternatif lokasi yang minim konflik demi kelancaran program ini. Di bawah ini akan membahas rencana penerapan car free night di Jakarta beserta alternatif lokasi yang minim konflik.

Menimbang Lokasi Alternatif Car Free Night

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tengah mempertimbangkan lokasi alternatif untuk menggelar car free night (CFN), tak lagi terpaku pada Jalan Sudirman–Thamrin. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyampaikan bahwa kajian komprehensif tengah disiapkan untuk merumuskan lokasi terbaik.

Menurutnya, alternatif yang akan dipilih harus mempertimbangkan tingkat penerimaan masyarakat agar pelaksanaan CFN tidak menimbulkan polemik atau gangguan sosial.

Berbagai masukan dari masyarakat telah dihimpun untuk dimasukkan dalam variabel kajian. Rute yang memiliki dukungan publik lebih besar dan minim kontra diprioritaskan. Syafrin memastikan bahwa hasil kajian tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mendapat persetujuan final.

“Saat ini kami sedang menyiapkan kajian komprehensifnya. Berbagai alternatif terus dimatangkan. Setelah itu, akan kami laporkan ke Pak Gubernur dan Pak Wagub,” jelas Syafrin saat menghadiri Jakarta International Marathon di kawasan Gelora Bung Karno.

Tidak Ganggu Ekonomi dan Aktivitas Sosial

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut memberikan pernyataan tegas bahwa pelaksanaan car free night harus memperhatikan keberlangsungan ekonomi, terutama di sektor perhotelan. Kawasan Sudirman-Thamrin merupakan pusat kegiatan bisnis dan perhotelan yang kerap menjadi lokasi acara besar seperti pernikahan.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya tidak mengganggu agenda komersial yang telah dijadwalkan. Pramono menyebut bahwa banyak hotel di kawasan tersebut menjadikan acara seperti pesta pernikahan sebagai sumber pendapatan utama.

Dengan kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan pascapandemi, ia menegaskan bahwa kebijakan baru seperti CFN harus berpihak pada keberlangsungan usaha.

“Saya sampaikan, nggak boleh mengganggu acara pernikahan yang ada di sepanjang Hotel Sudirman–Thamrin. Sebab itu menjadi income dari hotel-hotel yang sekarang ini sedikit mengalami kelesuan,” ujarnya.

Baca Juga: Pramono Optimis Jakarta International Marathon 2025 Dongkrak Perekonomian

Skema Waktu Mulai Jam Sepuluh Malam

Pemprov Jakarta Bahas Car Free Night, Prioritaskan Lokasi Minim Penolakan

Gagasan awal car free night disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Ia menyebut bahwa Bundaran HI hingga Jalan Sudirman dan MH Thamrin menjadi kandidat utama lokasi CFN. Namun, dengan banyaknya pertimbangan yang muncul, tidak menutup kemungkinan lokasi ini akan diganti.

Rano mengatakan bahwa CFN akan dimulai sekitar pukul 22.00 WIB dan berlangsung hingga malam. Tujuannya adalah untuk memberi ruang aktivitas malam masyarakat, seperti berolahraga atau menikmati hiburan jalanan. Ia juga menekankan pentingnya penataan pencahayaan di area CFN agar tetap aman dan menarik.

“Banyak juga masyarakat yang olahraga di malam hari. Jadi Sabtu malam kita coba, jam 10 malam kita mulai. Tapi dengan lighting yang lebih baik dan konsep yang menarik,” katanya.

Kebijakan ini rencananya akan diujicobakan terlebih dahulu, khususnya setelah perayaan HUT Jakarta pada 22 Juni. Rano menyebut evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh sebelum diberlakukan secara permanen.

Keseimbangan Sehat Hiburan dan Tertib

Selain aspek teknis dan ekonomi, CFN juga diarahkan untuk mendukung gaya hidup sehat dan memberi ruang hiburan bagi masyarakat urban. Pemprov melihat adanya peluang memperkaya kegiatan publik malam hari seperti pertunjukan seni, bazar, dan olahraga ringan yang bisa digelar dalam suasana jalanan bebas kendaraan.

Namun, Pemprov juga menyadari pentingnya menjaga ketertiban, terutama dengan kehadiran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang seringkali memanfaatkan momen CFD maupun CFN untuk mencari rezeki. Pemprov menegaskan akan tetap mengatur kehadiran PKL agar tidak menimbulkan kemacetan atau tumpukan sampah pasca acara.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, akses jalan akan diatur secara selektif. Beberapa kendaraan seperti ambulans, kendaraan darurat, dan TransJakarta akan tetap diperbolehkan melintasi jalur utama saat CFN berlangsung.

Kesimpulan

Penerapan car free night di Jakarta adalah upaya menghadirkan ruang publik baru yang sehat dan menyenangkan bagi warga. Namun, tantangan utamanya adalah menemukan lokasi dan skema waktu yang tepat agar tidak berbenturan dengan kepentingan ekonomi maupun sosial.

Kajian menyeluruh tengah dilakukan oleh Pemprov DKI dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, agar keputusan yang diambil benar-benar matang dan minim konflik. Jika berhasil diterapkan secara tepat, CFN bisa menjadi ikon baru Jakarta yang ramah, aktif, dan berdaya saing tinggi dalam membentuk wajah kota yang modern dan berkelanjutan.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Jakarta agar Anda tidak ketinggalan informasi berita terupdate dan menarik lainnya setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari rm.id
  2. Gambar Kedua dari news.detik.com