Posted in

Heboh! Kakek yang Teriak Teroris ke Penumpang TransJakarta Akhirnya Minta Maaf

Polisi mengamankan seorang kakek bernama JH, usia 69 tahun, yang viral setelah teriak ke penumpang wanita TransJakarta dengan kata teroris di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Heboh! Kakek yang Teriak Teroris ke Penumpang TransJakarta Akhirnya Minta Maaf

Kejadian ini sempat menghebohkan publik dan menjadi perbincangan di media sosial. Penangkapan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan yang dibuat oleh korban untuk memberikan keadilan dan ketertiban di transportasi umum. Di bawah ini Info Kejadian Jakarta akan membahas mengenai kakek yang teriak teroris ke penumpang TransJakarta akhirnya minta maaf.

Permintaan Maaf Kakek Kepada Korban

Tidak lama setelah insiden, kakek JH menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada korban dan para penumpang TransJakarta. Dalam rekaman video yang beredar, “Maaf atas kekhilafan saya yang saya ucapkan,” kata kakek tersebut. Berharap agar korban bisa bekerja kembali seperti biasa tanpa terganggu peristiwa tersebut. Permintaan maaf ini menjadi titik penting untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Dengan sikap yang penuh penyesalan, kakek tersebut juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa kepada siapa pun di masa mendatang. “Saya berjanji, tidak akan mengulangi dengan siapapun di dalam busway, karena transportasi saya hanya busway,” ucapnya dengan tegas. Janji ini menunjukkan niat baiknya untuk berubah dan menghormati orang lain di ruang publik.

Pengungkapan permintaan maaf ini bukan hanya sebagai wujud tanggung jawab personal, tetapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat luas agar menjaga sikap dan tutur kata, terutama dalam situasi penuh ketegangan. Sikap meminta maaf dapat menjembatani pemulihan hubungan sosial, serta menghilangkan rasa tersinggung dan trauma yang mungkin dialami oleh korban.

Kronologi dan Penyebab Insiden

Peristiwa tersebut bermula ketika kakek berusia 69 tahun itu tiba-tiba meneriakkan kata “teroris” kepada seorang perempuan penumpang TransJakarta di Halte Grogol Petamburan. Aksi ini direkam dan disebarkan secara luas di berbagai platform media sosial sehingga mendapat reaksi negatif dari masyarakat. Mengingat dampaknya yang cukup besar, kasus ini menarik perhatian aparat kepolisian untuk segera turun tangan.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku mengaku tersulut emosi saat melakukan tindakannya tersebut. Beberapa faktor pemicu termasuk rasa lapar yang dirasakan sejak pagi, tekanan ekonomi akibat biaya kos yang belum terbayar, serta kebutuhan mendesak untuk mengambil bantuan sosial. Hal ini memicu ledakan emosi yang kemudian menyebabkan kejadian tidak pantas tersebut terjadi.

Emosi yang tak terkontrol dan tekanan hidup yang berat memang tidak membenarkan tindakan melukai atau menganiaya orang lain. Namun, pengakuan pelaku ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis dan sosial seseorang. Penanganan kasus juga harus memperhatikan aspek kemanusiaan agar tidak berujung pada tindakan yang semakin memperburuk keadaan.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Pencuri Motor di Jelambar, Jakbar, Ungkap Kasus Kilat

Proses Penyelesaian Kasus Secara Kekeluargaan

Proses Penyelesaian Kasus Secara Kekeluargaan

Kasus ini diselesaikan secara damai melalui pendekatan kekeluargaan yang difasilitasi oleh kepolisian Polsek Grogol Petamburan. “Tadi pagi korbannya datang ke sini, ketemu dengan si pelaku. Terjadilah kesepakatan damai, akhirnya korban cabut laporan,” ujarnya.

Pencabutan laporan oleh korban menunjukkan adanya pengertian dan sikap pemaaf dari pihak korban terhadap pelaku yang juga hidup dalam kondisi sulit. Penyelesaian kasus dengan cara kekeluargaan ini menjadi contoh baik bagaimana konflik bisa diselesaikan tanpa memperkeruh situasi dan tetap menegakkan keadilan.

Pendekatan restorative justice ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku untuk memperbaiki kesalahan dan bagi korban untuk mendapatkan keadilan tanpa harus melalui proses pengadilan panjang yang melelahkan secara emosional. Hal ini menegaskan nilai-nilai kemanusiaan dalam penegakan hukum.

Dampak dan Respons Publik Terhadap Insiden

Insiden kakek yang meneriaki penumpang TransJakarta dengan kata “teroris” dan melakukan penganiayaan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Video kejadian tersebut viral dan membangkitkan reaksi kuat dari masyarakat yang menilai tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi dalam ruang publik yang harusnya aman dan nyaman bagi semua.

Di sisi lain, penjelasan motif yang memuat kondisi ekonomi dan emosional pelaku membuka ruang diskusi lebih luas mengenai pentingnya perhatian sosial terhadap kelompok lansia terutama mereka yang hidup sendiri dan dalam keterbatasan. Publik diharapkan dapat memberikan empati sekaligus mendukung penanganan yang humanis.

TransJakarta sendiri merespons kejadian ini dengan mengambil langkah tegas, yaitu melakukan blacklist terhadap kakek tersebut agar tidak lagi menggunakan fasilitas transportasi umum tersebut. Langkah ini menunjukkan komitmen operator transportasi dalam menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang dari kejadian serupa.

Komitmen Untuk Tidak Mengulangi dan Harapan Ke Depan

Kakek JH menyatakan komitmennya untuk tidak mengulangi perbuatannya dan berjanji akan lebih mengendalikan emosinya di masa depan. Pernyataan ini menjadi bagian penting dari proses penyembuhan dan rekonsiliasi antara korban dan pelaku. “Saya berjanji, tidak akan mengulangi dengan siapapun di dalam busway,” ucapnya dengan nada penuh penyesalan.

Harapan terbesar adalah agar kejadian ini menjadi pembelajaran semua pihak, terutama agar masyarakat lebih memahami latar belakang dan kondisi seseorang sebelum mengambil sikap yang menghakimi. Kebutuhan akan dukungan sosial bagi lansia yang kesepian dan terbebani masalah ekonomi menjadi perhatian penting yang perlu ditangani secara terpadu.

Dengan selesainya kasus ini secara damai, pihak kepolisian dan masyarakat berharap insiden semacam ini tidak terjadi lagi dan transportasi umum tetap menjadi ruang aman dan nyaman bagi semua pengguna tanpa diskriminasi maupun kekerasan. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga harmoni sosial di tengah kehidupan kota yang padat dan dinamis.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Jakarta agar Anda tidak ketinggalan informasi berita terupdate dan menarik lainnya setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari megapolitan.okezone.com
  2. Gambar Kedua dari wahananews.co