Kasus dugaan penusukan terhadap seorang pengemudi ojek daring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, telah menarik perhatian publik dan aparat kepolisian.

Kejadian dilaporkan terjadi pada Senin pagi, 13 Oktober 2025, sekitar pukul 09.30 hingga 10.00 WIB, saat korban menerima orderan dari penumpang tanpa menggunakan aplikasi resmi.
Dugaan bahwa pelaku adalah orang tak dikenal membuat kasus ini menjadi misteri sekaligus menimbulkan keprihatinan terhadap keselamatan driver ojol.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.
Kronologi Kejadian
Korban, seorang driver ojol, dilaporkan telah dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah, Taman Puring, sejak insiden terjadi. Karena masih dalam kondisi stabil tetapi belum pulih sepenuhnya, korban belum bisa memberikan keterangan rinci kepada polisi.
Dari keterangan awal, korban menyebut bahwa pelaku penusukan adalah orang yang tidak dikenal.
Dari hasil pemeriksaan polisi, ditemukan fakta menarik: lokasi korban ditemukan setelah jatuh tidak sama dengan titik tempat dia mengaku ditusuk.
Ini menimbulkan kebingungan lebih lanjut dalam penyelidikan. Karena seharusnya TKP dan tempat jatuh korban berada di titik yang sama jika cerita penusukan benar-benar terjadi seperti diutarakan.
Selain itu, polisi memastikan bahwa tidak ada barang milik korban yang hilang setelah kejadian. Dari situ, muncul anggapan bahwa motif aksi penusukan ini bukanlah perampokan atau begal.
Korban dikabarkan tidak menyatakan memiliki musuh atau konflik pribadi dengan siapa pun sebelum insiden, yang menambah misteri motifnya.
Tantangan Dalam Penyelidikan
Salah satu kendala terbesar dalam penyelidikan ini adalah ketiadaan rekaman CCTV yang merekam aksi penusukan secara jelas. Kompol Suparmin menyatakan bahwa timnya sudah memeriksa rekaman dari sejumlah kamera di sekitar TKP, tetapi tidak menemukan bukti visual kuat yang menunjukkan pelaku menusuk korban.
Selain itu, fakta bahwa korban ditemukan di lokasi yang berbeda dari tempat dugaan penusukan memperumit analisis kriminal untuk memastikan alur kejadian sebenarnya.
Karena belum bisa mewawancarai korban secara langsung kondisi fisik masih belum pulih polisi masih menunggu saat yang tepat untuk meminta keterangan lebih lengkap.
Meski begitu, penyidik terus mendalami kemungkinan motif tindakan tersebut dengan mendasarkan analisis pada data sementara dan laporan saksi.
Baca Juga: Aksi Brutal di Tanah Abang, Pengacara Jadi Korban Kekerasan
Keamanan Pengemudi Ojol

Polisi menyatakan komitmen untuk terus mendalami kasus ini. Mereka akan menunggu korban cukup stabil agar bisa dimintai rekonstruksi kejadian secara lisan.
Selanjutnya, penyidik akan mencoba menelusuri saksi-saksi di sekitar TKP yang mungkin melihat atau mendengar sesuatu walaupun tidak terekam kamera.
Petugas juga berpotensi melakukan pemeriksaan lebih jauh terhadap alat bukti fisik di lokasi, seperti bercak darah, jejak sepeda motor, atau barang lainnya yang bisa mengaitkan pelaku dengan kejadian.
Di tengah proses ini, harapan publik jelas: ada tindakan hukum yang tegas bagi siapa pun yang melakukan tindakan kekerasan terhadap driver ojol.
Banyak orang menekankan bahwa driver ojol adalah bagian dari masyarakat pekerja keras yang berkontribusi besar terhadap mobilitas kota, dan mereka layak mendapat perlindungan penuh dari pihak aparat keamanan.
Kasus ini bisa menjadi momentum penting agar kepolisian memperkuat respons terhadap kejahatan yang menimpa pekerja di sektor transportasi daring. Termasuk memperbaiki sistem keamanan di titik order offline dan menekankan pentingnya kamera pengawas di kawasan padat transportasi seperti Jakarta Selatan.
Kesimpulan
Insiden dugaan penusukan terhadap pengemudi ojol di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyimpan banyak tanda tanya. Korban belum bisa diwawancarai secara penuh, CCTV di lokasi tak merekam insiden, dan motifnya masih misterius karena tidak ada barang korban yang hilang.
Polsek Kebayoran Baru telah melakukan penyelidikan serius, namun hambatan seperti minimnya bukti visual membuat pengungkapan kebenaran lebih rumit.
Kasus ini bukan hanya kritik atas keamanan pengemudi ojol. Tapi juga panggilan kepada aparat hukum dan publik agar memperhatikan nasib pekerja transportasi daring. Semoga pihak kepolisian dapat mengungkap siapa pelaku di balik tindakan kejam ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Sementara itu, masyarakat perlu terus mengikuti perkembangan agar kasus ini tidak dilupakan, dan perlindungan terhadap pekerja berbasis aplikasi dapat semakin diperkuat.
Simak berita update lainnya tentang Jakarta dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari voi.id
- Gambar Kedua dari www.viva.co.id