Posted in

Tampang Sadis Beni Terkuak! Residivis Narkoba di Jaktim Tewaskan Kakaknya!

Tampang sadis Beni, residivis narkoba di Jaktim, akhirnya terkuak usai aksi keji di Jaktim telah menggemparkan publik.

Tampang Sadis Beni Terkuak! Residivis Narkoba di Jaktim Tewaskan Kakaknya!

Beni (45) tega menghabisi nyawa kakaknya sendiri, D (47), dengan beberapa tusukan di kawasan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur. Bermotif iri dan dendam lama, pelaku sempat melarikan diri ke Kuningan, Jawa Barat, sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Barang bukti seperti pisau dan pakaian berlumur darah turut diamankan. Kasus ini menjadi potret kelam konflik keluarga yang berubah menjadi tragedi berdarah. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.

Penangkapan Pelaku Upaya Kabur yang Gagal

Setelah kejadian mengenaskan yang terjadi pada Jumat (18/7) pukul 18.15 WIB, Beni sempat melarikan diri dari lokasi penusukan di samping Pospol Kebon Nanas, Cipinang. Namun, pelariannya tidak bertahan lama. Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil membekuknya di Kuningan, Jawa Barat, dua hari setelah kejadian.

AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, menyampaikan bahwa penangkapan dilakukan secara cepat setelah penyelidikan intensif. Barang bukti yang ditemukan saat penangkapan memperkuat dugaan bahwa Beni adalah pelaku tunggal dalam pembunuhan tersebut.

Barang Bukti Mengungkap Kekejaman

Dalam penangkapan Beni, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang menggambarkan betapa sadisnya pembunuhan tersebut. Di antaranya:

  • Satu baju korban yang bersimbah darah

  • Celana korban dengan noda darah

  • Sweter milik korban

  • Pakaian milik pelaku

  • Sebilah pisau yang digunakan untuk menusuk korban

  • Celana pelaku yang juga bernoda darah

Dengan barang bukti tersebut, aparat kepolisian dengan mudah menjerat Beni dengan pasal pembunuhan berencana. Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian vital, yang menunjukkan adanya unsur kesengajaan dan emosi dalam aksinya.

Baca Juga: Kasus Beras Oplosan, Gubernur DKI Jakarta Segera Panggil Food Station

Motif Iri dan Dendam Keluarga yang Mengakar

Motif Iri dan Dendam Keluarga yang Mengakar

Motif pembunuhan yang dilakukan Beni membuat banyak pihak menggelengkan kepala. Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa Beni menyimpan rasa iri terhadap kakaknya, D, yang dianggap lebih berhasil dan lebih disayang keluarga. Sumber internal kepolisian menyebutkan bahwa konflik ini sudah berlangsung cukup lama.

Meski belum dijelaskan secara rinci soal dinamika keluarga mereka, Beni disebut merasa terpinggirkan dan kecewa dengan hidupnya sendiri. D yang dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan mapan menjadi sasaran kebencian Beni yang sebelumnya pernah tersandung kasus narkoba. Motif cemburu dalam keluarga bukan hal baru, namun kejadian ini menjadi bukti nyata bagaimana iri hati yang dibiarkan dapat berkembang menjadi tragedi berdarah.

Tampang Beni Tenang Tapi Menyimpan Amarah

Dalam foto yang dirilis kepolisian, Beni terlihat mengenakan kaus abu-abu, dengan potongan rambut pendek dan tubuh gempal. Wajahnya datar, tanpa ekspresi penyesalan yang terlihat jelas. Bagi publik, tampangnya mungkin tampak biasa, namun di balik itu tersimpan amarah yang membara dan emosi yang tak terkendali.

Warga sekitar mengenal Beni sebagai sosok yang jarang bergaul dan lebih banyak mengurung diri. Beberapa menyebutkan bahwa ia memang sering berselisih dengan kakaknya, namun tidak ada yang menyangka perselisihan itu akan berujung maut.

Proses Hukum dan Ancaman Hukuman Berat

Setelah diamankan, Beni langsung dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan kemungkinan tambahan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Jika terbukti, pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau bahkan pidana mati.

Polda Metro Jaya kini mengambil alih sepenuhnya penanganan kasus ini. AKBP Dicky Fertoffan dari Polres Metro Jakarta Timur mengonfirmasi bahwa proses hukum terus berlanjut dan penyidik masih mendalami apakah ada pihak lain yang turut membantu pelarian Beni.

Kesimpulan

Kematian D di tangan adik kandungnya sendiri, Beni, bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga menjadi potret gelap bagaimana konflik keluarga bisa berubah menjadi tragedi. Beni, yang sebelumnya telah tersandung kasus narkoba, kembali jatuh ke dalam jurang kejahatan akibat emosi yang tak terkendali dan rasa iri yang dibiarkan tumbuh liar.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa luka dalam keluarga, jika tidak ditangani dengan baik, bisa berubah menjadi luka fisik yang mengakhiri nyawa. Dan kini, keadilan harus ditegakkan agar tragedi serupa tak kembali terulang di tengah masyarakat.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Beni Residivis Narkoba di Jaktim hanya di Info Kejadian Jakarta.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari voi.id