Seorang pengemudi ojol di Jakbar, berinisial F, mengalami kejadian mengejutkan ketika pesanan antar paket biskuit ternyata berisi sabu.

Insiden biskuit berisi sabu ini terjadi pada Rabu dini hari, 18 Juni 2025, dan dengan cepat menjadi perhatian publik. F, yang awalnya hanya menjalankan tugasnya sebagai kurir, tanpa disadari terlibat dalam jaringan peredaran narkoba, sebuah kenyataan pahit yang membuka mata kita tentang modus operandi baru kejahatan narkotika. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Jakarta.
Awal Mula Kecurigaan Sang Kurir
Kisah ini bermula ketika F menerima orderan untuk mengantar sebuah paket dari Cengkareng, Jakarta Barat, menuju Serpong, Tangerang, Banten. Pesanan itu datang dari seorang berinisial E, yang menginstruksikan F untuk mengambil sebuah kardus berisi biskuit di Jalan Sahabat, Kecamatan Cengkareng. Bagi F, ini hanyalah satu dari sekian banyak orderan yang ia terima setiap hari.
Namun, seiring perjalanan, muncul perasaan gelisah dan kecurigaan yang kuat terhadap isi paket tersebut. Entah firasat atau ada kejanggalan yang ia rasakan, kecurigaan itu terus menghantui pikirannya. Perjalanan yang seharusnya rutin, berubah menjadi penuh tanda tanya dan kegelisahan.
Momen Pembuktian dan Intervensi Polisi
Tidak ingin larut dalam kecurigaan tanpa bertindak, F memutuskan untuk menghubungi temannya. Langkah ini ternyata sangat krusial, karena temannya menyarankan F untuk segera melapor ke Polsek Cengkareng. Saran ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dan keberanian untuk melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak berwajib.
Tanpa menunggu lama, teman F, yang diketahui berinisial A atau Agus, segera datang menghampiri bersama beberapa anggota kepolisian di Cengkareng, Jakarta Barat. Kehadiran polisi memberikan keyakinan kepada F untuk mengungkapkan kecurigaannya. Setibanya di lokasi, paket yang dibawa F pun dibuka. Kecurigaan F terbukti benar adanya.
Di dalam bungkus biskuit yang awalnya diduga polos, ditemukan dua klip sabu dengan berat kurang lebih satu gram . Penemuan ini sontak mengejutkan semua pihak, terutama F, yang tidak pernah membayangkan akan terlibat dalam situasi serumit ini. Kejadian ini juga menjadi bukti nyata bagaimana modus operandi pengiriman narkoba semakin canggih dan terselubung.
Baca Juga: Pemprov Jakarta dan Jabar Bersinergi Tuntaskan Kerusakan Jalan Parung Panjang
Upaya Penangkapan dan Pelarian Pelaku

Setelah mengetahui isi paket adalah narkoba, langkah selanjutnya adalah mencoba menangkap calon penerima. F, atas arahan polisi, menghubungi calon penerima melalui telepon dan berdalih bahwa bannya bocor sehingga pengantaran paket terlambat.
Taktik ini digunakan untuk mengulur waktu dan memberi kesempatan kepada polisi untuk melakukan penangkapan. Namun, upaya penangkapan tidak berjalan mulus. Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom, membenarkan bahwa calon penerima paket, yang diidentifikasi bernama Andre, berhasil melarikan diri. Pelarian Andre diduga karena paketnya terlalu lama tiba.
Menimbulkan kecurigaan pada dirinya. Hingga laporan ini dibuat, baik penerima maupun pengorder paket sabu tersebut belum berhasil ditangkap. Situasi ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba, di mana para pelaku selalu mencari celah untuk lolos.
Peran Kritis Pengemudi Ojol Dalam Pemberantasan Narkoba
Kasus yang menimpa F ini menyoroti peran penting yang dapat dimainkan oleh pengemudi ojol dalam pemberantasan narkoba. F tidak hanya menjadi korban modus operandi kejahatan, tetapi juga pahlawan yang berani melaporkan kecurigaannya. Tindakannya yang proaktif mencegah sabu tersebut sampai ke tangan yang salah.
Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para pengemudi ojol, untuk selalu waspada terhadap setiap pesanan yang terlihat mencurigakan. Mereka berada di garis depan distribusi dan seringkali menjadi target empuk bagi jaringan narkoba untuk menyalurkan barang haram. Edukasi dan sosialisasi mengenai modus kejahatan narkoba perlu ditingkatkan di kalangan pengemudi ojol agar mereka tidak mudah dimanfaatkan.
Tantangan Bagi Aparat Penegak Hukum
Pelarian Andre dan belum tertangkapnya pengorder paket menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum. Kasus ini menunjukkan bahwa jaringan narkoba semakin licin dan terus mengembangkan modus baru untuk menghindari deteksi. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut yang mendalam untuk mengungkap seluruh jaringan di balik pengiriman sabu ini.
Barang bukti sabu yang berhasil diamankan telah dibawa ke Polsek Cengkareng guna penyelidikan lebih lanjut. Kerjasama antara masyarakat dan kepolisian menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai peredaran narkoba yang merusak generasi muda.
Kesimpulan
Kasus ojol yang tak sengaja mengantar biskuit berisi sabu di Jakarta Barat ini adalah pengingat keras akan bahaya narkoba dan bagaimana kejahatan ini menyusup ke dalam sendi-sendi kehidupan sehari-hari. Keberanian F untuk melapor patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi kita semua.
Meskipun pelaku berhasil melarikan diri, pengungkapan kasus ini membuka jalan bagi penyelidikan lebih lanjut dan semoga dapat menyeret para dalang di balik peredaran narkoba ke meja hijau. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.youtube.com
- Gambar Kedua dari m.antaranews.com