Vadel Badjideh, seorang selebritas TikTok, minta maaf kepada publik atas kasus dugaan aborsi dan persetubuhan yang melibatkan Laura Meizani (Lolly), putri Nikita Mirzani.
Permintaan maaf ini disampaikan setelah sidang perdana agenda pembacaan dakwaan yang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu, 25 Juni 2025. Vadel mengakui telah membuat kegaduhan dan berbohong kepada publik, meskipun tidak menjelaskan secara spesifik kebohongan yang dimaksud. Info Kejadian Jakarta akan membahas lebih dalam tentang Vadel Badjideh yang minta maaf kepada Publik.
Jalannya Sidang Perdana Vadel Badjideh
Sidang perdana Vadel Badjideh dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 25 Juni 2025, sekitar pukul 16.35 WIB di ruang sidang 02. Sidang ini beragendakan pembacaan dakwaan dan berlangsung secara tertutup, mengingat korban merupakan anak di bawah umur.
Meskipun singkat, berlangsung sekitar 20 menit, Vadel Badjideh menyatakan bahwa sidangnya berjalan lancar. Orang tua, kakak, serta kuasa hukum Vadel Badjideh juga tampak hadir dalam persidangan tersebut. Setelah sidang, Vadel tidak memberikan banyak keterangan terkait hasilnya. Ia berharap proses persidangan ini dapat berjalan lancar sampai akhir.
Kuasa hukum Vadel, Oya Abdul Malik, menyatakan bahwa kliennya tidak akan mengajukan eksepsi atau keberatan terhadap dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dua nama Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang tercatat dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah Mochammad Zulfi Yasin Ramadhan dan Pompy Polansky Alanda.
Baca Juga: Kecanduan Judi Online, Kakak di Kramat Jati Nekat Curi Motor dan HP Adiknya
Pengakuan dan Permintaan Maaf Vadel Badjideh
Vadel Badjideh secara terbuka meminta maaf atas kegaduhan yang telah ia timbulkan dan atas kebohongannya kepada publik. Ia juga berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya setelah menghadapi masalah ini. Mantan kekasih Lolly itu tidak menjelaskan secara rinci kebohongan yang dimaksud.
Permintaan maaf ini merupakan bagian dari pengakuannya setelah menjalani sidang perdana. Ia menyatakan bahwa masalah ini diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk dirinya.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini bermula dari laporan Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait putrinya, Laura Meizani (Lolly), yang melibatkan dugaan aborsi dan persetubuhan anak di bawah umur. Laporan polisi (LP) Nikita Mirzani teregistrasi dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Vadel Badjideh sebagai tersangka pada Kamis, 13 Februari 2025. Sebelumnya, Vadel sempat membantah tudingan Nikita Mirzani. Setelah Vadel diperiksa di tahap penyidikan, polisi melakukan gelar perkara dan menetapkannya sebagai tersangka, kemudian melakukan penahanan selama 20 hari. Vadel Badjideh ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, terkait tahap penuntutan dalam kasus ini.
Atas perbuatannya, Vadel Badjideh disangkakan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Kesehatan. Secara lebih spesifik, ia dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 76 D juncto Pasal 81 ayat 1 tentang persetubuhan anak di bawah umur. Vadel terancam hukuman penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun. Perkara ini tercatat dengan nomor 359/Pid.Sus/2025/PN JKT.SEL, dengan nama terdakwa disamarkan dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Harapan Vadel untuk Masa Depan
Dalam kesempatan yang sama, Vadel Badjideh berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik setelah masalah ini. Ia menyatakan bahwa proses hukum yang sedang dihadapinya dapat menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. Harapan ini mencerminkan keinginan Vadel untuk memperbaiki diri dan menghadapi konsekuensi dari perbuatannya.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai berita viral dan terbaru hanya di Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari https://www.grid.id
- Gambar Kedu dari https://wartakota.tribunnews.com